Minggu, 22 Maret 2009
Berfikir positif adalah kunci kita dalam mendapatkan keberhasilan
kemampuhan akan diri kita sendiri
BERPIKIR POSITIF, kita harus bertanggung jawab atas apa-apa yang sedang berlangsung dalam pemikiran, dalam arti kata tanggap dalam melihat semua kemungkinan yang setiap saat dapat saja terjadi, banyak orang yang tidak tanggap akan keadaan, apakah itu keadaan diri sendiri, atau lingkungan dimana mereka berada. sehingga mereka seringkali kehilangan kesempatan yang baik, apakah itu kesempatan untuk belajar atau mendapatkan pengalaman yang baru, malahan kesuksesan dalam materi. kita bukan hanya berpikir positif, tetapi lebih bertindak positif. takkala kita mengatakan pada diri kita sendiri " saya adalah pribadi yang berpontensi, saya adalah pribadi yang mempunyai kemampuan". mungkin pada saat yang bersamaan lalu timbul pemikiran,aaah tapi bagaiman yah? saya sudah sering kali gagal", maka pemikiran yang negatif serupa ini jelas adalah peninggalan masa pertumbuhan, karena sebagai anak kecil kita memang selalu mengalami berbagai benturan.
PANJANG AKAL, yang dimaksud panjang akal (resourcefulness), tentu saja bukan mereka yang licik dan mempunyai banyak akal tetapi akal busuk. dalam hal ini panjang akal adalah keadaan diri kita yang selalu berusaha mencari jalan keluar dari kemelut yang dihadapi. jadi dalam melakukan sesuatu kita pun siap dengan alternatif lain apabila memang perlu. tentu saja kita tidak mengharapkan kegagalan, namun kita siap menghadapi keadaan yang paling buruk. sehingga dalam kehidupan kita tidak melakukan hal-hal yang diluar batas kemampuhan.orang yang panjang akal, dapat melihat setiap kesempatan untuk berkreasi, dalam arti kata bukan semua yang disebut kreativitas adalah hal-hal yang bertalian dengan pekerjaan tangan. malahan orang kreatif ini dimulai dari sekap mereka yang tanggap, dapat melihat apa-apa yang tidak dilihat orang lain. kita pun mampuh menjadi orang yang panjang akal. langkah pertama, belajarlah memecahkan masalah sendiri, janganlah selalu saja meminta pertolongan orang lain. kebiasaan meminta pertolongan orang lain, membuat seseorang menjadi invalid dalam jiwa raga.
KETEKUNAN, tanpa ketekunan rancana dan pandangan serta akal panjang yang ada pada kita semuanya tidak ada gunanya. namun demikian, ketekunan bukan berarti kita harus keras kepala. karena apabila dilihat kita memang perlu marubah strategi, jangan terus saja tekun...ini namanya bukan ketekunan , melainkan keras kepala. ketekunan ini harus dibarengi kerja keluwesan, bekerja keras, kemudian relaks serta menikmati hasil pekerjaan anda. bukankah ini memberikan kebahagiaan tersendiri, kepuasan batin.
lihat shivoong.com
Mengarahkan Diri Sendiri
1. Kecenderungan untuk membebek, mengikuti pendapat orang lain, walaupun kita sebenarnya tidakmenyetujuinya.
2. selalu saja merasa malu, merasa tidak enak, walaupun tidak melakukan kesalahan.
3. Jauh lebih penting bekerja untuk sekadar mencari makan dan kemudian mendapatkan kemudahan dari pada melakukan pekerjaan yang memang memberikan kepuasan batin.
4. Selalu memberi penjelasan pada orang lain tentang apa saja yang dikerjakan.
5. Mempunyai perasaan seakan-akan lebih banyak orang yang membenci dan tak menyukai.
6. Selalu ingin menolong, memberi jasa meskipun ia sebenarnya tidak mau (karena bantuan akan mengganggu dirinya).
7. Selalu cemas, apa yang akan dikatakan orang lain terhadap diri sendiri.
8. Apapun yang tejadi, selalu berusaha tetap pada waktunya, sehingga tujuan hidup yang utama adalah untuk menepati waktu.
9. Selalu merasa tidak enak untuk menanyakan sesuatu.
10. Merasa sulit untuk meminta pertolongan, dan jarang ada yang mau menolong.
11. Merasa malu kalau menanyakan kamar mandi (WC) -saat berada di rumah orang lain-sehingga selalu menderita menahan apa bila ingin ke kamar kecil.
Apa yang baru disebutkan di atas tadi adalah beberapa contoh tentang gejala Rasa Rendah Diri. Tentu saja kita dapat mengubah cara berpikir serupa itu. Ini adalah apa yang tertanam jauh di bawahsadar sehingga merupakan penghalang, malahan amat merusak. Banyak cara telah dikemukakan para ahli, bagaimana untuk menghilangkan semua yang merusak atau hal negatif dalam diri kita, akan tetapi yang paling utama adalah mengadakan perubahan itu pada saat ini juga. Mulailah meyakinkan diri sendiri, sebenarnyalah diri kita mempunyai potensi.
Save4me :Fase Pengembangan Karier
Pekerjaan tidak serta merta merupakan karir, kata pekerjaan (work, job, employment) menunjukan pada setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa, sedangkan kata karir (career) lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang, serta diwarnai seluruh gaya hidupnya. oleh karena itu, pemilihan karir lebih memerlukan persiapan perencanaan yang matang daripada sekedar mendapatkan pekerjaan yang sifatnya sementara waktu. proses pilihan karir itu terjadi sepanjang hidup manusia, artinya bahwa suatu ketika dimungkinkan orang berubah pikiran, hal ini berarti bahwa pilihan karir tidaklah terjadi sekali saja dalam hidup manusia. disamping itu faktor peluang/kesempatan memegang peranan penting. meskipun seorang remaja sudah menentukan pilihan karirnya berdasarkan minat, bakat dan nilai yang ia yakini, tetapi kalau peluang atau kesempatan untuk bekerja pada bidang itu tertutup karena "tidak ada lowongan", maka karir yang dicita-citakan akhirnya tidak terwujud. Donal Super seorang penulis yang banyak membahas tentang masalah perkembangan karir membagi pengembangan karir kedalam lima fase yaitu:
fase pengembangan (growth), pada masa kecil sampai dengan 15 tahun dalam fase ini anak mengembangkan bakat, minat, kebutuhan, potensi, yang akhirnya dipadukan dalam struktur konsep diri (self-conceptstructure)
fase eksplorasi (exploration) antara umur 16 sampai dengan 24 tahun, di mana saat ini remaja mulai memikirkan beberapa alternatif pekerjaan tetapi belum mengambil keputusan yang mengikat
fase pemantapan (establishment) antara umur 25 sampai dengan 44 tahun, pada fase ini remaja sudah memilih karir tertentu dan mendapatkan berbagai pengalaman positif maupun negatif dari pekerjaannya. dengan pengalaman yang diperolehnya ia lalu bisa menentukan apakah ia harus terus dengan karir yang telah dijalaninya atau berubah haluan
Fase pembinaan (maintenance) antara umur 44 sampai dengan 65 tahun, dimana orang sudah mantap dengan pekerjaannya dan memeliharanya agar dia bertekun sampai akhir
fase kemunduran (decline) masa sesudah pensiun atau melepaskan jabatan tertentu, dalam fase ini orang membebaskan diri dari dunia kerja formal.
Dari pemaparan diatas, sangat jelas sekali bahwa karir merupakan permasalahan yang terjadi di sepanjang hidup kita. maka ada pepatah yang menyatakan bahwa karir itu merupakan persoalan sejak lahir sampai mati 'from the birth into the death'. menetukan atau memilih karir bukanlah keputusan yang main-main. memilih karir tidak semudah memilih barang yang ingin anda beli. memilih karir adalah salah satu keputusan yang paling penting dalam kehidupan anda. ketelitian, kecermatan, dan konsistenan menjadi elemen penting yang berpengaruh dalam pemilihan karir anda. Lihat pembahasan lain dalam situs shivoong.com