Kamis, 09 April 2009

Quatum Teaching

"Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka". ini merupakan konsep dari quantum teaching, dan merupakan asas utama. hal ini mengingatkan kita pada pentingnya memasuki dunia murid sebagai langkah pertama. untuk mendapatkan hak mengajar, hal yang pertama adalah anda bangun sebuah jembatan autentik dalam memasuki kehidupan murid. jadi, masuki terlebih dahulu dunia mereka. mengapa? ini merupakan tanda bahwa anda memiliki izin untuk memimpin, menuntun, dan memudahkan perjalanan mereka menuju kesadaran dan ilmu pengetahuan yang luas. bagaimana cara anda? dengan mengaitkan apa yang anda ajarkan dengan sebuah peristiwa, pikiran, atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan rumah, sosial, atletik, musik, seni, rekreasi, atau akademis mereka. setelah kaitan itu ada dan terbentuk, anda dapat membawa mereka kedalam dunia anda, dan memberi mereka pemahaman anda mengenai isi dunia itu. prinsip-prinsip atau kebenaran tetap yang ada mempengaruhi seluruh aspek dalam quantum teaching. anggaplah prinsip-prinsip ini sebagai struktur chord dasar dari simfoni belajar anda. prisip-prinsip tersebut adalah :
Segalanya berbicara, semua yang anda lakukan merupakan pengiriman pesan tentang belajar, segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh anda, dari kertas yang anda bagikan hingga rancangan pelajaran anda.
Segalanya bertujuan, semua yang terjadi dalam pengubahan anda mempunyai tujuan.
Pengalaman sebelum pemberian nama, proses belajar paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari. karena otak kita berkembang pesat dengan adanya rangsangan kompleks, yang akan menggerakan rasa ingin tahu.
Akui setiap usaha, belajar berarti melangkah keluar dari kenyamanan, pada saat siswa mengambil langkah ini, mereka patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka.
Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan!, perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar. ini merupakan sarana pelajar juara.
Quantum teaching memodelkan filosofi pengajaran dan strateginya dengan "Maestro". sekilas dapat dipaparkan mengenai metode TANDUR dalam menerapkan quantum teaching dan maknanya.
Tumbuhkan, tumbuhkan minat dengan memuaskan "Apakah manfaatnya bagiku" (AMBAK), dan manfaatkan kehidupan prlajar.
Alami, ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua pelajar.
Namai, sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi, sebuah "Masukan".
Demonstrasikan, sediakan kesempatan bagi pelajar untuk "Menunjukan bahwa mereka tahu".
Ulangi, tunjukan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan, "Aku tahu bahwa aku memang tahu ini".
Rayakan, pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan.

Deteksi Dan Intervensi Dini Serta Pendidikan Bagi ANAK AUTISME

Pada saat ini Autisme merupakan gangguan yang cukup banyak ditemui pada anak-anak. ini disebabkan adanya gangguan akibat kerusakan di otak yang menyebabkan keterlambatan yang luas dan berat pada aspek komunikasi, interaksi sosial dan perilaku, sebelum anak mencapai usia 3 tahun.. penyebab autisme secara pasti belum diketahui, untuk itu kenali dan cermati detekti dini anak Autisme dengan mengenal dan mengetahui gejala serta ciri-cirinya, berikut ini adalah gejala dan ciri ciri anak Autisme :
GEJALA
_ interaksi sosial
_ komunikasi
_ perilaku
_ emosional
_persepsi sensori
CIRI - CIRI
Kesulitan kontak sosial dan asyik dengan dirinya sendiri
_ komunikasi tidak jelas, ecolalia dan inkonsisten
_ gerakan kaku, monoton dan berulang
_ berprilaku aneh : sering berputar, gerakan tangan
_ gerakan cepat dan tak bertujuan
_ emosi labil dan tumpul
_ sulit konsentrasi pada tugas yang bukan minatnya
_ tertarik pada objek tertentu
_ terkadang terlalu sensitif
deteksi dini sangat diperlukan untuk menetapkan diagnosa yang tepat bagi anak yang mengalami keterlambatan perkembangan. tujuan dari deteksi dini ini adalah untuk memberikan informasi pada masyarakat, orang tua, pendidik ataupun tenaga kesehatan agar lebih waspada terhadap gangguan serta belajar mengetahui tanda-tanda bahwa anak autisme membutuhkan bantuan khusus. ada beberapa pendapat mengenai Autisme yaitu karena polusi/keracunan, resiko kelahiran, imunisasi, infeksi virus, interaksi keluarga, kelainan susunan saraf pusat, alergi, immunodefisiensi metabolisme.
alur pemeriksaan pada autisme yaitu, dimulai dengan Screening oleh orang tua, pendidik dan tenaga ahli, kemudian Assesment dan diagnosa oleh psikolog, dokter dan terapis. deteksi dini dapat kita lakukan dengan melihat gejala-gejala yang muncul pada anak autisme, dalam terapi terdiri dari : terapi Biomedis yang terdiri dari terapi Medikamentosa, diet Gluten Free-Casein free. terapi Detoksifikasi dan terapi Immunologi. sementara terapi fungsional dan sensori-motorik terdiri dari fisioterapi, terapi okupasional, terapi integrasi pendengaran dan metode dolan. sedangkan terapi pra akademik berupa terapi perilaku (ABA), terapi wicara, computerised pictografh for commupnication (COMPIC), picture exchage comunication system (PECS), treatment and educational of autistic and related communication handicapped children (TEACCH) dan the option method (son rise method). adapun tujuan dari terapi akademik pada anak autisme adalah untuk meningkatkan kemampuhan berkomunikasi, keterampilan dalam berinteraksi sosial, stabilitas emosi, keterampilan bantu diri dan mengurangi perilaku yang tidak diinginkan. peran psikolog dalam deteksi dini dan intervensi dini sangat penting bagi anak autis, yaitu :
- melakukan pemeriksaan dalam menentukan diagnosa yang tepat
- mempersiapkan keluarga, khususnya orang tua untuk dapat menerima anak apa adanya
- memberikan rekomendasi bagi anak untuk diterima di sekolah formal.
sedangkan peran psikolog dalam rekomendasi pendidikan adalah : melakukan pengetesan untuk mengetahui taraf kemampuhan anak, membuat surat rekomendasi bagi guru bila anak autisme telah dapat mengikuti pendidikan di sekolah, memberikan saran bagi guru berkaitan teknik pengajaran, guru pendamping dan PPI. dibawah ini merupakan tahap-tahap intervensi terpadu pada anak autisme :

1. terapi Biomedis
2. terapi Fungsional
3. terapi Sensori-Motorik
4. terapi pra-Akademik
5. Akademik/Skill